“Dan ketika isa bin maryam bersabda : Wahai bani israil,
sesungguhnya aku adalah utusan ALLAH kepada kalian membenarkan kitab-kitab
sebelumku berupa taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya rasul
setelahku bernama Ahmad (Muhammad), maka tatkala datang kepada mereka bukti
yang nyata mereka berkata ini adalah sihir yang nyata.”
Imam
ahmad ibn hanbal meriwayatkan dalam al musnad 6 : 185-186, Ibnu mas’ud
mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengirim kami untuk menemui raja najasyi,
ketika itu kami berjumlah 80 orang. Diantara kami adalah ibnu mas’ud, ja’far
ibn abu thalib, ‘abdullah ibn ‘arfathah, usman ibn mazh’un dan abu musa, lalu
mereka menghadap raja najasyi. Dipihak quraisy, datang pula 2 orang pembesar
bernama amru bin ;ash dan umarah bin al walid. Mereka berdua sujud kepada raja
najasyi sedangkan para para sahabat tidak melakukan hal itu. ‘Amru ibn ‘ash
membuka pembicaraan dengan menyanjung raja dan dilanjutkan dengan mengejek para
sahabat karena mereka tidak mau bersujud kepada raja. Seketika itu pun raja
bertanya kepada para sahabat, “Kenapa kalian tidak bersujud kepadaku ?”. Para
sahabat yang diwakili oleh Ja’far ibn
abu thalib angkat bicara “Kami tidak mau bersujud kecuali kepada ALLAH ‘azza wa
jalla”. Kemudian ‘amru bin ‘ash berkata lagi “Sesungguhnya mereka berselisih
tentang Isa bin maryam dengan mu wahai raja”. Raja pun bertanya lagi perihal
hal tersebut. Namun, dengan cerdas Ja’far menjawab “Aku akan bercerita tentang
Isa bin Maryam sesuai dengan apa yang termaktub dalam alquran. Isa bin maryam
adalah manusia pilihan ALLAH yang ditiupkan ruhnya kedalam wanita yang suci
yang tak pernah tersentuh oleh lelaki manapun. Dia adalah ruh ALLAH, rasulNya
dan kalimatNya”. Seketika itu pun raja menangis sampai basah jenggotnya. Para pendeta
yang ada disamping raja pun ikut tercengang mendengar penuturan para sahabat
yang dipimpin oleh Ja’far. Raja mengambil lidi sambil berkata “sungguh, agama
yang kau yakini dengan agamaku tidak berbeda kecuali sebesar lidi ini. Sekarang
kalian aman di negeriku dan tak ada yang bisa mengganggu kalian disini dan
kalian ( ‘amru bin ‘ash dan umarah bin al walid ) pergi dan pulanglah, sungguh
aku takkan pernah memberikan mereka kepada kalian selamanya.” (Tafsir Ibnu Mas'ud dengan sedikit penyesuaian).
Label:
Dunia Islam
Responses
0 Respones to "Tafsir Ibnu Mas'ud Ash Shaff ayat 6"