Semenjak berkembang pesatnya
penerjemahan alquran kedalam bahasa selain arab, maka semakin mudah pula orang-orang (baik muslim maupun non
muslim) membaca dan memperhatikan isinya. Sebagai wahyu dari ALLAH, alquran
tidak serta merta dapat langsung ditelaah ataupun diaplikasikan bila tidak
direlasikan dengan ilmu ulumul quran yang mumpuni. Karena ALLAH telah menjelaskan dalam alquran bahwa didalamnya
terdapat ayat muhkamat[1]
dan ada pula ayat mutasyabihat[2].
Gaya bahasa yang dimiliki alquran pun sangat berbeda dengan syair maupun sastra
arab yang berkembang pada saat alquran diturunkan. Dalam hal ini, ada beberapa
golongan yang ragu dan menggugat tentang gaya bahasa yang termaktub dalam alquran, salah satunya adalah penggunaan kata
ganti “Kami” yang digunakan oleh ALLAH ‘azza wa jalla.
Sebenarnya, pertanyaan yang timbul
dari permasalahan ini dapat dijawab dengan sangat mudah oleh muslim awam
sekalipun apabila ia menyempatkan waktu untuk belajar tata bahasa arab tingkat
dasar. Sebab kata ganti “Kami” dalam bahasa arab memiliki beberapa makna
tergantung subyek yang mengucapkannya. Makna yang pertama adalah penggunaan
untuk jamak (bermakna banyak), makna ini bisa diaplikasikan apabila yang
berucap adalah makhluk. Sebagai contoh, perhatikan kalimat dibawah ini,
“
Kami sedang bermain bola”
Pada kalimat diatas, sudah jelas penggunaan kata “Kami “ adalah bermakna jamak (banyak). Alasannya adalah
karena perkataan tersebut bukanlah wahyu dengan kata lain ucapan tersebut
adalah perkataan makhluk. Oleh karenanya, dapat dipastikan bahwa kata ganti
“Kami” pada kalimat diatas bermakna jamak (banyak).
Makna yang kedua pada penggunaan
kata ganti “Kami” adalah untuk Mu’azhim Nafsah (Mengagungkan diri). Inilah kata
ganti yang sering ALLAH pergunakan dalam alquran untuk mengganti namaNya yang
agung. Apa bukti dari pernyataan tersebut ? berikut adalah beberapa contoh
dalam alquran terkait dengan hal ini, misalnya dalam surat Al-Qadr :1 ALLAH
berfirman
“Sesungguhnya telah Kami turunkan alquran pada malam al qadr”
Perhatikan terjemahan ayat diatas, penggunaan kata ganti
“Kami” bukanlah bermaksud untuk menyatakan makna banyak karena yang menjadi
pelaku bukanlah makhluk melainkan sang Khalik (pencipta). Andaikata penggunaan
kata ganti “Kami” pada ayat diatas bermakna jamak (banyak) maka akan
bertentangan dengan surat Al-Ikhlash :1
“Katakanlah (hai Muammad) : Dialah ALLAH yang maha satu”
Tidak mungkin /mustahil ada ayat alquran yang kontradiktif satu sama lain. Oleh karena
itu pilihan makna jamak dalam ayat diatas gugur, karena menyalahi/bertentangan
dengan ayat (nash) lain. Alasan selanjutnya , ayat diatas adalah wahyu yang
diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan telah menjadi kesepakatan baik ulama
salaf (terdahulu) dan ulama khalaf (kontemporer) dalam hal tersebut. Tidak ada
perbedaan pendapat diantara para ahli qurro’ dan ahli nahwu sharaf.
Semoga penjelasan diatas bermanfaat
bagi orang yang masih ragu dengan agamanya dan menjadi jawaban bagi orang yang
mencari kebenaran. Wallahu a’lam.
Label:
Dunia Islam
Responses
0 Respones to "ALLAH menggunakan kata ganti “Kami” dalam alquran"